Kamis, 27 Desember 2012

Apa sih Kesehatan Lingkungan itu ???

Kesehatan Lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan).

Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu, menanggulangi kerusakan dan meningkatkan/memulihkan fungsi lingkungan melalui pengelolaan unsur-unsur/faktor-faktor lingkungan yang yang berisiko terhadap kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis, intervensi/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin bagi derajat kesehatan manusia secara optimal (Tri Cahyono, 2000).
Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologis yang harus ada antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Ruang lingkup : (WHO, 1979)
  1. Penyediaan Air Minum.
  2. Pengolahan Air Buangan dan Pengendalian Pencemaran.
  3. Pengelolaan Sampah Padat.
  4. Pengendalian Vektor.
  5. Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Tanah dan Ekskreta Manusia.
  6. Hygiene Makanan.
  7. Pengendalian Pencemaran Udara.
  8. Pengendalian Radiasi.
  9. Kesehatan Kerja.
  10. Pengendalian Kebisingan.
  11. Perumahan dan Permukiman.
  12. Perencanaan Daerah Perkotaan.
  13. Kesehatan Lingkungan Transportasi Udara, Laut dan Darat.
  14. Pencegahan Kecelakaan.
  15. Rekreasi Umum dan Pariwisata.
  16. Tindakan Sanitasi yang berhubungan dengan Epidemik, Bencana, Kedaruratan.
  17. Tindakan Pencegahan Agar Lingkungan Bebas dari Risiko Gangguan Kesehatan.



Rabu, 26 Desember 2012

Penyakit Demam Berdarah

Pada musim hujan banyak penyakit bermunculan. Salah satu penyakit berbasis lingkungan yang patut kita waspadai dan paling banyak mewabah adalah Demam Berdarah (DB).

Apa itu Penyakit Demam Berdarah dan Penyebabnya ?
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4, namun berelasi dekat yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab.


Virus dengue penyebab penyakit demam berdarah
Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor pembawa virus dengue
penyebab penyakit demam berdarah

Apa Gejala dari Penyakit Demam Berdarah ?
Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.

Salah satu gejala demam berdarah adalah munculnya ruam pada kulit

Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Demam Berdarah ?

Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :
Lingkungan                                                                                                 
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan                      menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.

Biologis    
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.

Kimiawi   
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.


 Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.
Pengasapan atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa
 untuk mencegah penyebaran demam berdarah
Upaya pencegahan penyakit demam berdarah

Sabtu, 22 Desember 2012

Praktek Membuat Sumur Bor dengan Sistem Jetting

Beberapa waktu yang lalu, mahasiswa Kesehatan Lingkungan semester III melakukan praktek pembuatan sumur bor dengan sistem jetting di salah satu rumah warga masyarakat yaitu di Dusun Grogol, Seyegan, Sleman.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%.
Pembuatan sumur bor dapat dilakukan dengan memakai berbagai macam alat bor. Pemilihan jenis alat bor yang akan dipakai biasanya ditentukan berdasarkan pada keadaan air tanah, formasi batuan dan tenaga pelaksana yang tersedia.
Alat dan Bahan yang digunakan untuk praktek membuat sumur bor dengan sitem jetting :
                  Alat

No.
Nama dan Spesifikasi Alat
Jumlah
1
Mata bor (rock core bit) 4”
1 buah
2
Pipa pemboran 1,8 m
6 batang
3
Mesin penghisap dan penyambung air 5 PK
1 set
4
Swivel head
1 buah
5
Slang penghantar air 2”
5 meter
6
Slang penghisap air 3”
5 meter
7
Saringan slang penghisap
1 buah
8
Klem pengikat slang
4 buah
9
Kunci pipa (kunci trimo)
3 buah
10
Kunci pipa (kunci rantai)
1 buah
11
Ember plastik 5 liter
1 buah
12
Linggis
1 buah
13
Cangkul
3 buah
14
Pompa Submarsible
15
Genset
16
Selang plastik 1”
2 buah
17
Pipa PVC 4”
3 buah

              Bahan

No.
Nama Bahan dan Spesifikasinya
Jumlah
1
Bahan bakar mesin pemboran (Premium)
10 liter
2
Air
secukupnya

Langkah-langkah Pembuatan Sumur Bor :
1.    Persiapan
a)    Menentukan titik pengeboran dan sumber air.
b)  Menyiapkan semua perkakas dan perlengkapan di dekat lokasi pemboran yang sudah ditentukan.
c)   Gali dengan linggis lubang yang berdiameter 1,25 m dan dalam 0,5 m.
d)   Buat kolam penampungan  air dengan ukuran 75 cm x 75 cm dan dalam 50 cm. Kolam ini dipergunakan untuk menampung air sisa pengeboran. Kemudian air yang ditampung tadi dipergunakan untuk mengebor lagi. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat pemakaian air.
e)   Buat kolam lagi yang agak kecil, diantara lubang sumur dengan kolam penampungan, untuk  pengendapan lumpur dan pemeriksaan lapisan tanah.
f)   Pasanglah mata bor pada salah satu ujung pipa bor, ujung yang lain dipasang swivel head, kemudian pasanglah slang penghantar pada swivel head sedang ujung slang lainnya dipasang pada mesin pompa. Pasang slang penghisap pada mesin pompa dan ujung slang yang masuk ke dalam air dipasang saringan. Masukkan slang yang sudah dipasang saringan ke dalam sumber air (kolam). Sebelum mesin pompa dihidupkan, isi dahulu pompanya dengan air dan periksa dulu oli dan bahan bakarnya.
g)  Pipa bor yang sudah ada mata bornya dan sudah dipasang pada swivel head  diangkat, masukkan pada lubang pendahuluan.

2.    Pelaksanaan
a)   Mesin pompa dihidupkan, setelah menghisap air dan masuk ke pipa bor melalui swivel head, dengan memakai kunci trimo atau alat pemutar lainnya pipa bor diputar-putar searah dengan jarum jam sambil agak ditekan ke bawah. Air yang keluar dari lubang pemboran ditampung pada kolam penampungan. Lumpur dan batuan yang terbawa oleh air pemboran akan mengendap pada kolam penampungan yang pertama, dan dari lumpur dan batuan itu kita dapat melihat lapisan tanahnya.
b)  Dengan adanya putaran-putaran, tekanan-tekanan, dan semburan-semburan air maka pipa bor akan turun sedikit demi sedikit.
c)  Setelah pipa bor yang pertama masuk maka disambung dengan pipa bor berikutnya, pada waktu itu mesin pompa dimatikan.
d)  Pemboran dimulai lagi, demikian seterusnya sampai mencapai kedalaman air tanah yang kita kehendaki. Selama pemboran selalu diperhatikan jenis-jenis tanah yang keluar untuk pengecekan kedalaman kembali, serta untuk mengetahui lapisan yang mengandung air yang baik.
e)  Kalau diperkirakan sudah mencapai lapisan air tanah, pemboran di akhiri. Pemompaan diteruskan untuk membersihkan lubang sumur sampai air kurasan yang keluar tidak mengandung lumpur lagi.
f)   Swivel head dibuka, kemudian pipa bor dicabut dan siaplah lubang sumur untuk penyelesaian selanjutnya.
g)  Menyiapkan casing yang akan dipasang pada lubang pengeboran. Casing sebelum di pasang di buat lubangan dua berhadap-hadapan tapi terpisah dari ujung pipa atas sampai ujung pipa bawah dengan menggunakan gergaji pipa dan lubang-lubang tersebut di gergaji miring bukan lurus agak tidak saling bertemu antara lubang kanan dan kiri, atau agar tidak putus.
Berikut ini video tentang Praktek Membuat Sumur Bor :

Rabu, 19 Desember 2012

Praktek Lingkungan Kerja Industri di Puskesmas Kotagede I

Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Semester V ada Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Kota Yogyakarta, kelompok kami mendapat Puskesmas di Kotagede I. Salah satu materi praktek kerja lapangan yaitu mata kuliah sanitasi lingkungan kerja industri. Kami melakukan inspeksi sanitasi lingkungan kerja industri di 5 industri yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kotagede I. Kelima industri tersebut meliputi industri perak, tahu-tempe, bakpia, fotocopy dan yangko. 
Inspeksi sanitasi lingkungan kerja industri ada 12 variabel upaya yaitu meliputi :
  1. Lingkungan luar/halaman
  2. Ruang bangunan
  3. Penyehatan air bersih
  4. Penyehatan udara ruang
  5. Pengelolaan sampah dan limbah
  6. Pencahayaan
  7. Kebisingan pada ruang kerja
  8. Getaran di ruang kerja
  9. Radiasi di ruang kerja
  10. Pengendalian vektor penyakit
  11. Instalasi
  12. Pemeliharaan toilet
Berikut merupakan hasil dari praktek inspeksi sanitasi lingkungan kerja industri di wilayah kerja Puskesmas Kotagede I :